Senin, 26 November 2012

Jati Diri



Cara Menemukan Jati diri Sendiri
 - Banyak orang yang tidak mengenal jati diri sendiri, sehingga membuat mereka sulit untuk menentukan hal-hal apa saja yang patut dan tidak patut untuk dilakukan oleh mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Alasan inilah yang membuat kita perlu mengetahui bagaimana cara menemukan jati diri sendiri, sehingga kita tidak mudah untuk terpengaruh dengan orang lain disekitar kita.

Pengertian Jati Diri

Sebagian orang berpendapat bahwa arti jati diri adalah suatu manifestasi ideologi hidup seseorang. Jati diri sendiri merupakan bagian dari sifat seseorang yang muncul dengan sendirinya mulai dari kecil, kemudian sifat bawaan kadang juga terpengaruh dengan faktor lingkungan tempat seseorang hidup dan dibesarkan.

Kita tentu sudah tidak asing mendengar istilah seorang anak yang sedang mencari jati diri, hal ini sering terungkap karena dalam proses pembentukan karakter yang sebenarnya pada diri seseorang adalah pada masa pancaroba, yaitu masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa.

Cara Menemukan Jati Diri

Dari pengertian jati diri yang sudah dipaparkan diatas, bahwasanya jati diri itu sendiri merupakan suatu manifestasi ideologi hidup seseorang, sehingga bagaiaman cara menemukan jati diri sendiri itu juga merupakan hak mutlak bagi seorang individu untuk menentukan jati dirinya sendiri.

Ketika seseorang yang telah dapat memahami akan kemampuan dan kekuatan pada dirinya yang didasari dengan iman dan taqwa pada Tuhan, maka saat itulah seseorang sudah dapat dikatakan menemukan jati dirinya sendiri.
Beberapa orang menanyakan kepada saya tentang apa yang saya mau dan dengan cepat saya jawab. Atau, ada orang yang menawarkan sebuah lowongan jabatan (jadi asisten menteri, jadi dirjen, jadi menteri, dan seterusnya – kok jadi inget lagu “jadi presiden” ha ha ha) dan tentu saja saya tolak. Kadang mereka terkejut kok berani-beraninya saya melewatkan tawaran atau kesempatan itu. Kenapa? Bagi saya, jawabannya mudah; karena itu tidak ada dalam peta rencana perjalanan saya.
Mencari jati diri. Sebuah topik yang menarik untuk dibahas dalam obrolan ngalor ngidul (ngetan ngulon). Saya tidak tahu apakah tepat disebut mencari jati diri, tetapi mengetahui apa yang dimaui oleh seseorang ternyata tidak mudah. Saya pernah bertemu dengan seseorang yang sudah cukup usianya (mendekati 60 tahun, sudah mau pensiun) dan masih belum mengetahui apa yang dia maui. Dia memang sudah bekerja pada sebuah instansi dengan gaji yang lumayan, tetapi dia kebingungan ketika akan pensiun.
Saya memiliki banyak mimpi dan mimpi-mimpi tersebut kemudian saya petakan dalam sebuah peta perjalanan. Saya memang tidak menggambarkan secara visual di atas kertas, tetapi saya bayangkan secara visual di kepala saya. (Katanya sebaiknya digambarkan secara visual. Itu untuk lebih memfokuskan dan mendorong tercapainya mimpi atau cita-cita tersebut.) Saya ingin (jadi) ini atau itu. Soal jalannya bagaimana? Itu urusan kedua. Nanti kita pikirkan.
Kemudian saya juga punya teori tambahan, bahwa pencarian jati diri harus sudah selesai pada usia 35. Ketika kita mencapai umur 40 tahun, kita sudah firm dengan apa yang kita mau. Rentang antara 35 dan 40 merupakan rentang yang kritikal. Tentu saja ini hanya sebuah rekaan saya saja. Mungkin memang ada teorinya di sana (dan saya malas mencarinya – itu tidak ada di peta perjalanan saya – ha ha ha).
Anda ingin menjadi apa? Apa mimpi Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar